29 Februari
-
29 Februari by Pengkhayal Pasif is licensed under CC BY-SA 4.0
Bagian dari PERSONAL
21 Maret 2018.
Laki-laki itu baru saja melewati hari yang buruk. Ia hanya diam, tidak ingin menjelaskannya, tetapi jauh dalam hatinya ia tahu bahwa hari ini adalah hari yang buruk. (Sejauh ini) bukan hari yang terburuk dalam kehidupannya, tetapi hari ini cukup untuk membuatnya mempertanyakan kenapa.
Di depannya, ada sebuah cermin. Cermin itu sudah ada di sana, apa adanya, tidak perlu menjadi bahan tanya. Cerminnya bersih sebening kristal. Walau begitu, cerminnya tidak memantulkan bayangannya. Cermin itu, ia memantulkan cahaya dari mimpi dan harapannya.
Cermin itu, ia menunjukkan padanya kehidupan yang lebih baik. Rumahnya, bersih, tenang, tanpa di isi oleh orang-orang yang tidak dia pedulikan. Masa depannya, cerah secerah langit tanpa awan. Kehidupan cintanya mekar berbunga. Ia, dan saudaranya, hidup bersama kedua orang tuanya, hidup berbahagia.
Semua itu hanya mimpi dan imajinasi. Semua hanya "bagaimana jika" dan "andai saja."
Laki-laki itu, ia menghela nafas berat.
"Aku tidak akan hidup melewati usia 18 tahun..." pikirnya.
5 tahun tahun kemudian, hari ini 29 Februari 2024. Laki-laki itu menemukan dirinya berdiri di hadapan cermin yang sama seperti yang ia hadapi 71 bulan yang lalu. Pada awalnya, cermin itu memantulkan bayangannya, terlihat sedikit menua, terlihat lebih lelah dari dirinya yang dulu. Kemudian, bayangannya mulai meredup dari cermin itu.
Cermin itu masih memantulkan gambar dirinya, namun bukan dirinya yang sekarang. Cermin itu memantulkan gambar dirinya, 2171 hari yang lalu, sedang memandangi cermin yang sama. Di gambar itu, ia melihat dirinya yang masih muda, memandang, menyaksikan, merindukan segala macam "bagaimana jika" dan "andai saja" yang terbesit dalam benaknya.
Ia tersadar.
Pikirannya kembali ke masa sekarang, ia mencoba mengingat apa saja yang telah berubah. Tidak banyak dari dirinya yang berubah, tidak ada yang membaik.
"Februari hampir berakhir... Entah kenapa masih hidup selama ini..." ia menghela nafas berat, semuanya terasa berat.
Komentar
Posting Komentar