Tenggelam
Tenggelam by Pengkhayal Pasif is marked with CC0 1.0
Bagian dari PERSONAL
"Hei, ayo bangun." ujar suara lembut itu.
Dia bisa merasakan pelukannya.
"Waktunya kembali ke dunia nyata."
Dia terbangun.
Dia hanya ingat akhir dari mimpi tadi.
"Sial." umpatnya.
Mimpi buruk itu kembali, lagi.
--------
Hanya ada dia, dan suara motornya.
Angin dingin pagi di tangkis oleh jaket tebalnya.
Pikirannya tenggelam dalam kesendirian.
"Banyak yang sudah kulupakan."
"Tidak ada kenangan."
"Apa yang tersisa hanya tinggal kehampaan."
--------
Dia duduk, diam, menatap layar komputernya.
Jiwanya mati sedikit demi sedikit.
Semua ini begitu repetitif.
"Semoga aku tidak membuang waktuku disini."
Begitulah pikirnya.
Walau pada nyatanya, ini terasa seperti membuang waktu saja.
---------
Sore datang.
Dia menunggang motornya, untuk pulang.
Tidak ada teman bicara.
Jadi, dia mulai bicara sendiri.
---------
"Kita bersama lagi." ujar suara lembut itu.
"Aku tidak seharusnya memimpikanmu."
ujarnya.
Dia menjauhkan dirinya.
"Kau merasa sendirian?"
"Aku juga merasa sendirian."
"Aku bisa menghadapi ini sendiri."
"Lagipula, kau tidak nyata."
---------
Dia terbangun.
Dia bangkit dari kasurnya.
Jam dinding berdetak, masih tengah malam.
"Aku mulai kehilangan kewarasanku."
gumamnya.
"Aku tidak seharusnya memimpikannya."
gumamnya.
"Aku... aku bisa menghadapi ini semua... sendirian."
"Aku... aku tidak bisa... memiliki teman."
"Aku hanya sekedar merasa... sendirian."
dan kemudian dia jatuh, menenggelamkan dirinya dalam kesendirian dan keputusasaan, tidak pernah sekalipun dia memikirkan bagaimana dia akan bisa keluar lagi.
Komentar
Posting Komentar